Plato
Selasa, 01 Oktober 2013
Plato
Plato yang
dalam penulisan Yunani: Πλάτων lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM di
Athena adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical
dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi
pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates, pemikiran Plato pun banyak
dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles, karyanya yang
paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia yang
berarti "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar
pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan
banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan
Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua.
Cicero
mengatakan Plato scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
Ciri-ciri karya Plato
Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya.
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya.
Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi.
Verhaak menggolongkan tulisan Platon ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi.
Verhaak menggolongkan tulisan Platon ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
Pandangan Plato tentang Ide-ide,
Dunia Ide dan Dunia Indrawi
Idea-idea
Sumbangsih
Plato yang terpenting adalah pandangannya mengenai idea. Pandangan Plato
terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi. Idea
yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern. Orang-orang
modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di dalam
pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Idea
tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang
tergantung pada idea. Idea adalah citra pokok dan perdana dari realitas,
nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di
luar pemikiran kita. Idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya,
idea tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu
sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat
puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah
yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.
Dunia Indrawi
Dunia
indrawi adalah dunia hitam yang mencakup benda-benda jasmani yang konkret, yang
dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain hanyalah
refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Selalu terjadi perubahan dalam
dunia indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana,
dapat rusak, dan dapat mati.
Dunia Idea
Dunia idea
adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak ada
perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu
idea “yang bagus”, “yang indah”. Di dunia idea semuanya sangat sempurna. Hal
ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja,
tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan
saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".
Pandangan Plato tentang Karya Seni
dan Keindahan
Pandangan Plato tentang Karya Seni
Pandangan
Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Sikapnya
terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato memandang
negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos. Menurut
Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada
adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat
dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang
nyata ini.
Pandangan Plato tentang Keindahan
Pemahaman
Plato tentang keindahan yang dipengaruhi pemahamannya tentang dunia indrawi,
yang terdapat dalam Philebus. Plato berpendapat bahwa keindahan yang
sesungguhnya terletak pada dunia ide. Ia berpendapat bahwa Kesederhanaan adalah
ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta maupun dalam karya seni. Namun,
tetap saja, keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan
semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendah.
0 komentar:
Posting Komentar